December 05, 2012

Thank God, I'm on the right track

Ijazah SMA sudah bercapkan jari-jari kiri ku, tepatnya sih si manis,si tengah dan si telunjuk. Jadi penduduk Indonesia sudah resmi alias KTP udah punya, fixed signature apalagi. Bukannya sombong tapi kenyataan. Sekarang zaman sudah berbeda bukan lagi zamannya anak manja lagi yang takut pergi sendirian, sekarang itu zamannya anak kuliahan alias Mahasiswi (i), udah berani buat pergi-pergian sendiri, ya walau baru sebatas Cikarang-Rumah ajasih dan sebaliknya tapi  GPS nya dalam proses update-an. I'm sure that someday i'll do travelling all over the world by my self..
Sekarang emang zaman sudah berubah- bener bener berubah (penegasan), mindset pun ikutan berubah.. Dulu yang asalnya mikir kalo masak nasi itu susah banget, repot deh pokoknya.. sekarang masak nasi udah kaya pake shampoo aja dua hari sekali. Ah, lebay atau mungkin itu adalah beratnya  hidup di Jababeka-Cikarang yang dingin semriwing yang bikin kakikubelang, Hell-o Cikarang..

Anyway, saya merasa sudah berada dijalur yang benar. what i mean with i'm on the right track is "ThankGod I'm here". Tidak perlu menyesal buat hal-hal kemarin. Yap, karena.. kalau kita gak ngalamin hal - hal itu, kita ga akan kaya gini. Ya, inilah yang disebut dengan proses, sekarang itu masih proses dan hidup itu adalah proses. Kenapa?


 Karena kita ga pernah tahu kapan hidup kita ini berakhir.. kita hanya tau untuk siapa kita Hidup dan segala tentang tujuan tujuan hidup kita. Jadi hidup itu adalah segenap usaha terbaik kita untuk Allah SWT dan Tujuan - tujuan kita yang baik.
contoh :
  •  Ngapain masuk IPA toh ujung - ujungnya sekarang malah ambil jurusan IPS. Buat saya engga ada salahnya, IPA atau IPS itu bukan pilihan akhir, itu tetap sebuah proses. Dan saya merasa saya beruntung bisa berada dikelas IPA walaupun pada hari ini saya berkuliah di Accounting (actually, i don't even have any basic) tapi saya pasti bisa,
  •  Kuliah di Swasta (?) why not (!) hari gini bukan zamannya lagi harus terpaku sama perguruan tinggi negeri, kenapa? sekarang sih kembali ke individualnya, mau belajar di universitas terbaik manapun, kalau diri kita sudah gak ada lagi kemauan dan usaha itu sama aja Nol (!) Dan lagi pula, sekarang sudah banyak kok Universitas yang berkualitas tinggi walaupun mungkin bukan negeri. Tapi saya bangga bisa berkuliah, berkuliah di President University. Setelah itu semua dikembalikan kepada saya sendiri. Apakah saya mampu memanfaatkan semua kesempatan - kesempatan yang ada di depan saya (?)
 Dan mungkin masih ada banyak lagi hal - hal yang seharusnya kita ambil positive nya, bukan 100% Apa kata mereka? Toh mereka bukan kita, kita adalah main cast of our scene. Terkadang, mereka pun gak tahu proses (pahit atau manis) apa saja yang kita lalui dan apasih yang Allah rencanakan buat kita selanjutnya. Nobody knows except Him (!)



Yo-ayo, jadikan apa yang sudah dilalui kemaren sebagai pijakan dan motivasi buat hari - hari kita kedepannya. Ketakutan itu adalah hal biasa. Kalau kita udah gak merasa takut, hidup ini juga sudah ga berarti apa-apa lagi.. "meaningless" Ya, soalnya kalau kita sudah ga takut sama Allah terus sudah ga takut sama kegagalan ( kalau kita ga takut gagal ? ) maka Tinggi lah hati ini, melayang jauh dari bumi-Nya, tidak ada lagi ikhtiar - ikhtiar, bahkan do'a - do'a pun mulai hening..
Perihalah takutmu karena takut itu adalah hal biasa-manusiawi. Tapi yang baik itu adalah bagaimana kita jadikan rasa takut kita sebagai motivasi - motivasi hidup kita dan InshaAllah deh :) Beneran, ciyus.. Allah selalu bersama hambanya.


xoxo,
Pipi

No comments:

Post a Comment